Aset sejarah Merden, makam Adipati Urang Jaya
Berbicara mengenai pusaka sejarah
peradaban, ternyata di desa Merden terdapat kisah-kisah itu. Terlepas
kisah sejarah itu asli ataukah hanya mitos, saat ini masih menjadi bahan
penelitian dan perbincangan dikalangan para tokoh masyarakat, tokoh
sejarah dan tokoh budaya Merden. Adanya makam-makam keramat yang
sampai saat ini masih ramai di ziarahi oleh masyarakat dari berbagai
daerah, Gambaran silsilah keluarga para tokoh-tokoh besar desa yang
masih ada, serta tata kelola pusat desa Merden yang secara sekilas mirip
dengan tata pusat keraton yakni alun-alun, pasar, masjid dan Pendopo
yang mengumpul dalam satu tatanan.
Seperti apa yang dikatakan Kepala Desa
Merden, bpk Achmad Badrussalam pada sebuah diskusi sejarah, “Bicara
Merden adalah bicara tentang sejarah, dimana menurut sejarah pada
awalnya Merden adalah sebuah kademangan yang secara pemerintahan
bertanggungjawab langsung pada penguasa Kerajaan Mataram saat itu,
sehingga tidak heran Merden kaya akan budaya dan tradisi sebagai warisan
sebuah kademangan yang diakui oleh siapapun akan terus melegenda dan
ada meskipun saat ini Merden hanyalah sebuah desa. Itulah yang
membedakan Merden dengan desa lain disekitarnya, baik dari sejarahnya,
karakter pemerintahannya, tradisi budayanya, serta pola pikir
masyaraktnya”.
Salah satu peninggalan sejarah makam keramat yang sampai saat ini masih ramai di ziarahi adalah makam Adipati Urang Jaya/Mbah Urang Jaya.
Makam tersebut berada di wilayah Pekunden RW VI. “Saben dina Senen Legi
karo Kemis Legi ramene mas”, kata mbah Rochani juru kunci makam
tersebut. Yang menarik masyarakat yang berziarah kebanyakan berasal dari
luar daerah Merden. Kenapa kok banyak yang berziarah ke makam tersebut?
menurut mbah Rochani, “macem-macem alasane mas, ana sing kur pengin
ngedemna pikiran karo priyatin, ana sing niate ngalap berkah, ana sing
niate nggelet wangsit, kabeh nduwe keyakinan dewek-dewek, nek kabul ya
alhamdulillah, nek ora ya urung nasibe.”
Untuk mengabadikan, nama Urang Jaya di pakai sebagai nama Karang Taruna dan nama salah satu jalan utama di desa Merden